Konsistensi untuk memprioritaskan pertanian sebagai strategi dalam memperbaiki perekonomian nasional perlu diperkuat. Sebab, keberhasilan pembangunan di sektor ini memiliki efek ganda (multiplier effect). Sektor pertanian berperan dalam penyediaan pangan dan bahan baku industri, penyediaan lapangan kerja dan perbaikan pendapatan masyarakat, pembentukan struktur PDB, penyediaan sumber devisa, pengentasan kemiskinan, sebagai pendorong dan penarik bagi tumbuhnya industri mikro, kecil, menengah dan besar nasional.
Strategi pembangunan nasionalpada masa depan akan memiliki makna strategis jika seluruh komponen yang terlibat di dalamnya mampu mengubah mindset terhadap pertanian. Mindset baru itu adalah pertanian tidak hanya dimaknai dalam arti hanya sebagai penghasil komoditas primer, tetapi pertanian harus dipandang sebagai suatu kesatuan sistem dari hulu sampai hilir.
Dalam konteks perubahan mindset tersebut, pendidikan tinggi di bidang pertanian diharapkan dapat memberikan andil yang lebih besar dibanding tahun-tahun sebelumnya bagi pembangunan pertanian dan pembangunan ekonomi Indonesia. Kegiatan agribisnis akan berkembang jika didukung oleh instrumen kebijakan yang memadai dari birokrat, serta instrumen pengambilan keputusan yang visioner dari pelaku bisnis sektor pertanian (agribisnis). Peran yang bisa diberikan oleh pendidikan tinggi dalam mengantisipasi perubahan global yang demikian pesat ini adalah memberikan berbagai alternatif pemecahan masalah (solusi) mulai dari perencanaan kegiatan agribisnis hingga penciptaan nilai tambah (produk jadi yang siap dibeli oleh konsumen).
Program Magister Agribisnis PPs. Universitas Sebelas Maret adalah prodi S-2 Agribisnis yang secara eksplisit menyebut dengan tegas akan menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan alat dan pemikiran strategis di bidang pertanian.
