Tanah, dalam jangka pendek merupakan sumberdaya alam yang tak terbarukan. Artinya bahwa kerusakan tanah (lahan) akan memerlukan waktu yang sangat lama untuk dapat mengembalikannya seperti semula. Tanah juga merupakan media utama dan belum tergantikan untuk memproduksi bahan pangan, sandang dan bangunan. Maka kerusakan tanah akibat mis-kelola, akan mengancam ketahanan pangan. Ketahanan pangan suatu bangsa merupakan hal yang sangat strategis, sehingga harus selalu dijaga.

       Saat ini bangsa Indonesia sudah mulai meraih kembali ketahanan pangannya, khususnya swasembada beras. Namun masih banyak komoditas lain yang harus diusahakan dengan kerja yang lebih keras untuk bisa swasembada. Tantangan ke depan tidak semakin ringan, mengingat bahwa penyusutan lahan pertanian yang subur untuk kepentingan non pertanian semakin besar, kerusakan lahan oleh pencemaran limbah, usaha pertambangan, pembukaan hutan, pemanfaatan lahan-lahan sub optimal seperti lahan gambut, rawa dan pantai, semua membutuhkan tenaga - tenaga ahli di bidang ilmu tanah. Kebutuhan tenaga ahli bidang ilmu tanah ke depan akan semakin besar karena semakin luasnya bidang yang harus dikerjakan.

            Prodi Ilmu Tanah FP UNS merupakan salah satu prodi ilmu tanah yang mendidik calon - calon ahli ilmu tanah, menyiapkan calon - calon ahli yang kompeten dalam pengelolaan tanah dan sumberedaya lahan, khususnya di bidang pertanian, kehutanan, perikanan, peternakan dan lingkungan. Luasnya wilayah daratan dan beragamnya jenis tanah dan kesuburannya membutuhkan ahli-ahli ilmu tanah yang tidak sedikit. Alloh SWT berfirman “Dan pada tanah - tanah yang subur maka tanamannya tumbuh dengan subur, sedang pada tanah yag tidak subur maka tanamannya akan tumbuh merana” (QS Al  A’raf 58). Jadi, tanah adalah kunci untuk mampu menghasilkan produk tanaman yang tinggi dan sehat. Saat ini telah berkembang paradigma soil security yang mencakup bidang yang sangat luas. Tanah juga menjadi kunci pengendalian pemanasan global karena gas-gas rumah kaca sebagian besar berasal dari dalam tanah. Kekurangan ahli bidang ilmu tanah dapat menimbulkan mis-kelola yang akan fatal akibatnya bagi kehidupan. Disamping itu akan membuka peluang masuknya tenaga ahli ilmu tanah dari luar negeri yang tidak mustahil akan berdampak pada penguasaan pengelolaan sumber daya tanah oleh asing dan secara global akan meningkatkan ketergantungan bangsa Indonesia terhadap negara asing.

Visi

Menjadi penyelenggara pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan serta teknologi bertaraf internasional di bidang ilmu tanah dan  sumber daya lahan DAS tropika sebagai suatu sistem pertanian terpadu berkelanjutan

Informasi Umum

Kepala Program Studi

Dr. Mujiyo, SP., MP.