1. Urban Fellowship Program ke-2, Tahun 2008, Nasional, Peringkat 1
  2. Sayembara  Penataan Ruang Tanah Gambut , Tahun 2008, Nasional, Peringkat 3
  3. Sayembara Penataan Ruang Madura,  Tahun 2008, Nasional, Peserta Sayembara
  4. Makalah pada Seminar Nasional ITB, Tahun 2009, Nasional, Pemakalah
  5. Dll

 

Permasalahan dan persoalan wilayah dan kota serta sektor-sektornya pada saat ini sudah pada tataran yang menunjukkan fenomena kompleks. Oleh sebab itu, gambaran kebutuhan tenaga perencana wilayah dan kota di Indonesia menunjukkan pentingnya dihasilkan tenaga yang berkualitas dan dalam jumlah yang cukup. Lapangan kerja bagi lulusan PWK UNS dengan kompetensi yang dimiliki:

  • Perencana wilayah dan kota/profesional di pemerintah, swasta, dan LSM/masyarakat
  • Akademisi sebagai pengajar, peneliti, dan pengabdi kepada masyarakat

Di bidang pemerintahan, dengan diundangkannya UU 25/2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan UU 26/2007 tentang Penataan Ruang membawa perubahan dan revitalisasi pola perencanaan pembangunan di wilayah dan kota, di mana daerah dan kota dituntut untuk merencana dan mengelola pembangunan daerahnya sendiri. Hal ini menunjukkan kebutuhan penyediaan tenaga perencana yang terdidik, terlatih, terampil, dan siap dilibatkan dalam berbagai persoalan pembangunan wilayah dan kota. Pada banyak kejadian, posisi  perencana sering terpaksa  digantikan oleh personel dari bidang ilmu lain karena minimnya tenaga perencana. Berdasarkan data Kemendagri (2013), di Indonesia terdapat 410 kabupaten dan 98 kota yang tersebar di 34 provinsi. Jika setiap kabupaten/kota/provinsi membutuhkan 15 tenaga perencana setiap tahun (data asumsi berdasarkan struktur organisasi pemerintah daerah) maka total kebutuhan akan mencapai 8130 perencana. Dalam struktur pemerintah daerah, potensi lapangan kerja perencana ada pada instansi Bappeda, Badan Lingkungan Hidup, Badan Pertanahan Nasional, Dinas Pekerjaaan Umum, Dinas Tata Kota, DLLAJR, Dinas Pertanian, dan berbagai institusi yang lain.
Di luar pemerintahan, swasta juga merupakan peluang lapangan pekerjaan. Berdasarkan data INKINDO, pada tahun 2007 di Indonesia terdapat lebih dari 6000 konsultan. Konsultan-konsultan tersebut sebagian merupakan  konsultan perencanaan yang merupakan peluang tempat berkarier bagi perencana wilayah dan kota; sementara ini sebagian posisi perencana juga masih ada yang diisi oleh tenaga-tenaga lulusan non perencanaan wilayah dan kota. Di luar konsultan perencanaan, tenaga perencana juga dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan untuk mengembangkan bisnisnya. Selain itu, peluang pekerjaan lulusan perencanaan wilayah dan kota di kalangan NGO/LSM cukup besar misalnya dalam pendampingan masyarakat. Di bidang akademis, ilmu perencanaan wilayah dan kota yang sedang berkembang bisa menjadi profesi dalam kaitannya dengan pendidikan dan penelitiannya.

Sampai dengan akhir tahun 2016, Prodi PWK UNS telah meluluskan lebih dari 175 sarjana S1. Sebagian besar lulusan telah bekerja; ada yang bekerja di berbagai kementerian dan lembaga, di pemerintah kabupaten dan kota, serta banyak lulusan yang juga sudah diterima sebagai pegawai di konsultan perencana. Beberapa lulusan melanjutkan studinya (S2 atau magister) di dalam negeri dan di luar negeri.